Selasa, 26 April 2011

PENGARUH MAKANAN TERHADAP JIWA MANUSIA

Tidak dapat disangkal bahwa makanan mempunyai pengaruh yg sangat besar terhadap pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia. Persoalan yg akan diketengahkan di sini adalah pengaruh makanan terhadap jiwa manusia.

"Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yg diwahyukan kepadaku sesuatu yg diharamkan bagi orang-orang yg hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yg mengalir atau daging babi karena sesungguhnya semua itu RIJS, atau binatang yg disembelih atas nama selain Allah..." (QS Al An'am: 145)

Al-Harali seorang ulama besar (1232 M) berpendapat bahwa jenis makanan dan minuman dapat mempengaruhi jiwa dan sifat-sifat mental pemakannya. Ulama ini menyimpulkan pendapatnya dgn menganalisis kata RIJS yg disebutkan Al-Qur'an sebagai alasan untuk mengharamkan makanan tertentu, seperti keharaman minuman keras (QS Al Maidah: 90) bangkai, darah, dan daging babi (QS Al An'am: 145).

Kata RIJS menurutnya mengandung arti "keburukan budi pekerti serta kebobrokan moral" sehingga, apabila Allah menyebut jenis makanan tertentu dan menilainya sebagai RIJS, maka ini berarti bahwa makanan tersebut dapat menimbulkan keburukan budi pekerti.

Sejalan dengan pendapat di atas adalah pendapat yg dikemukakan oleh ulama kontemporer, Syaikh Taqi Falsafi, dalam bukunya Child between Heredity and Education. Dalam buku ini, dia menguatkan pendapatnya dengan mengutip Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel Kedokteran. Carrel menulis dalam bukunya Man the Unknown lebih kurang sebagai berikut:
Pengaruh dari campuran (senyawa) kimiawi yang dikandung oleh makanan terhadap aktivitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara memadai. Namun tidak dapat diragukan bahwa perasaan manusia dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar